Senin, 29 April 2013

Henry Martin (1781-1812)-SINGKAT namun BERDAMPAK


SINGKAT namun BERDAMPAK

Henry Martin (1781-1812)




Henry Martin berlayar ke India pada masa ketika para misionaris dianggap sebagai ancaman terhadap kepentingan bisnis British East India Company (BEIC).  Bagaimanapun Henry menemukan jalan di antara tantangan itu.  Pada tahun 1805, Henry pergi ke India sebagai pendeta BEIC, sebuah posisi yang memungkinkannya menerjemahkan Kitab PB ke dalam bahasa Ursu, Arab, dan Persia.  Tugas ini memaksannya melakukan pengorbanan besar dama masa enam tahun yang pendek.

Selama empat tahun pertama di India, Henry melayani di pos militer dan berkhotbah di hadapan orang-orang Eropa dan India.  Dia mendirikan sekolah-sekolah dan mulai menterjemahkan Alkitab PB ke dalam bahasa Urdu.

Meskipun di kritik oleh rekan sepelayanan, Henry menghabiskan waktu di antara orang-orang suku asli dan mengabarkan Injil di tengah-tengah mereka.   Di India, Henry seringkali rindu kampong halamannya dan merasa tertekan.  Dalam buku ha-riannya terpancar rasa sakit yang dialaminya ketika hidup tanpa seorang istri dan jauh dari keluarganya.  Meskipun demikian dia berketetapan tinggal di India sampai Tuhan memanggilnya pergi ke tempat lain.  “Aku merasa semua hubungan duniawi tidaklah penting,”tulisnya.  “Aku dilahirkan untuk Allah saja”.

Pada tahun 1811 dia berlayar menuju Persia.  Dia berharap kesehatannya akan terus membaik sementara dia menterjemahkan PB ke dalam bahasa Persia dan Arab.  Henry mempunyai mimpi untuk member hasil terjemahan ALkitab dalam bahasa Persia kepada Shah-Fateh Ali Sha Kajar, tetapi ini tidak pernah terjadi.  Di tahun 1812, Henry melakukan perjalanan antar benua menuju Inggris, dia berharap kepulangannya akan membuat penyakit TBC-nya akan membaik.  Ketika dia dan rekan seperjalanannya sampai di Tokat, Turki, pada tanggal 16 Oktober 1812, Henry meninggal dunia di usia 31 tahun.  Hidup yang singkat

Henry tahu bahwa hasil karyanya tidak akan sia-sia.  Di ulang tahun terakhirnya, dia menulis di buku hariannya, “Firman Tuhan terlah menemukan jalannya menuju Persia dan jika Tuhan sudah bekerja tidak ada kuasa setan dapat menggantikan kemajuannya.”

Hidup singkat namun berdampak lebih berharga dari hidup 100 tahun tak berkarya.

Hidup muda singkat, namun akan menjadi kenangan sepanjang hidup jika dipersembahkan bagi Kristus untuk kemuliaan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar