Minggu, 14 April 2013

“Christ for All, All for Christ” (AB. Simpson)


(Immanuel Youth Community - IYC Sintang) 


“Christ for All,
             All for Christ” (AB. Simpson)


“Kristus untuk semua, semua untuk Kristus”.  Kalimat itu adalah kalimat seorang hamba Tuhan yang telah dipakai Tuhan dengan kuasa yang hebat dan luar biasa mengabarkan Injil ke seluruh dunia.  AB Simpson adalah pendiri Gereja Kemah Injil di seluruh dunia, yang saat ini telah ada di 86 Negara.  Dan salah satunya adalah Gereja Kemah Injil Indonesia, yang merupakan karya Kristus melalui RA. Jaffray yang diutus oleh AB. Simpson berdasarkan penglihatan yang Tuhan berikan kepadanya.

AB. Simpson telah kembali kepada BAPA, RA. Jaffray juga sudah kembali kepada BAPA, tetapi apa yang telah mereka lakukan senantiasa tinggal tetap dan kekal dalam ingatan setiap generasi ke generasi.  Hidup mereka yang satu kali sungguh telah memberi dampak kekekalan bagi seluruh dunia.

Hal yang pernah diungkapkan Jim Elliot, seorang misionari muda ke suku Auca, India. “Hanya ada satu kehidupan yang akan segera berlalu, tetapi apa yang dilakukan bagi Kristus akan bertahan sampai kekal”
Jim Elliot bersama dengan 4 rekannya yang berusia antara 26-30 tahun, meninggalkan istri dan anak-anak mereka pergi beritakan Injil ke Suku Auca, suku pembantai.  Sungguh tragis, mereka disambut tombak yang membunuh mereka semua.  Mereka masih muda, pergi mengantar nyawa, bahkan sebelum sepatah kata Injil mereka sampaikan. Ironi itu kini telah berganti dengan sukacita di Suku Auca, bangsa pembunuh itu, bahkan pembunuh kelima anak muda itu telah menerima Kristus, ribuan orang Suku Auca saat ini telah terima Yesus. Istri dan anak-anak dari kelima pemuda yang dibunuh itu justru yang kemudian meneruskan usaha pemberitaan Injil itu di tengah Suku Auca.

Hidup kelima misionari itu sangat singkat, belum melihat anak mereka tumbuh remaja, pemuda dan dewasa.  Tetapi hidup yang sangat amat singkat itu telah menorehkan sejarah yang dikenang hingga kekekalan.  Hidup mereka telah memberikan dampak kekekalan kepada Suku Auca, suku pembunuh itu sehingga mereka menjadi pengikut Yesus.

Bagaimana dengan kita kaum muda GKII Imaneul saat ini.  Adakah kita juga mau mengatakan, hidup yang satu kali ini saya gunakan bagi Kristus. Sebagai seorang muda, kita memiliki banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang berdampak bagi keluarga, gereja, masyarakat kita.  Mulailah saat ini dengan berkomitmen untuk hidup takut akan Tuhan, belajar kebenaran Tuhan, dan berjalan dalam rencana-Nya.

Hiduplah bukan sekedar hidup, tetapi menghidupi hidup dengan sungguh-sungguh di dalam kehidupan Kristus.  Masa muda pun begitu singkat, tetapi dalam waktu singkat itu kita bisa berbuat hal yang memuliakan Kristus dan berdampak bagi kota kita, bagi gereja kita, bahkan bagi generasi kita.

Melalui talenta, bakat dan karunia yang Tuhan beri kita lakukan pekerjaan-pekerjaan yang memuliakanNya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar