Jumat, 04 April 2014

Ketika Tuhan Melihat Hati - Refleksi Menjelang Pemilu 9 April 2014

Ketika TUHAN Melihat HATI


(I Samuel 16:7)


            Bangsa Israel sedang mengalami Krisis kepemimpinan, saat Saul tidak lagi dikenan, TUHAN menyuruh Nabi Samuel untuk pergi mengurapi raja baru bagi Israel dari anak-anak Isai.

            Ketika Itu satu per satu anak-anak Isai yang gagah perkasa berdiri di hadapan Samuel.  Secara kasat mata, Samuel tertarik kepada Eliab yang berbadan tegap, gagah dan perkasa.  Akan tetapi, Tuhan mengingatkan Samuel bahwa bukan itu yang Tuhan akan urapi.  

            Ke tujuh anak Isai sudah berlalu dari hadapan Samuel, tak ada satu pun yang direkomendasikan untuk diurapi.  Kemudian Daud yang sedang menggembalakan dipanggil dari padang penggembalaan; ketika berdiri di hadapan Samuel, maka TUHAN memberitahukan Samuel bahwa Daudlah yang IA urapi dan angkat menjadi raja bagi Israel.  Secara penampilan, Daud tidak meyakinkan, bahkan pekerjaan sehari-hari jauh dari hal tentang memimpin.  Namun, Tuhan telah menetapkan Daud; IA mempersiapkannya di padang rumput, kesabaran, keuletan, ketangkasan, kepekaan, dalam memelihara domba-dombanya, bahkan dari sana pun ia bergaul dengan Tuhan.

            Tanggal 9 April 2014 adalah momentum bagi kita untuk menentukan pilihan siapa akan duduk di kursi dewan.  Sebagaimana Tuhan menghendaki “hati” seharusnya demikian kita peka kepada siapa Tuhan berkenan.  Salah satu pertanggungjawaban iman Kristen kita adalah memilih dengan hati nurani yang murni dan bersih berdasarkan kepekaan kepada kehendak Tuhan tentang siapa yang Tuhan kenan. 

            Ketika memilih berdasarkan kepekaan kepada kehendak Tuhan, niscaya kita memilih orang yang Tuhan kenan dan kehendaki, dan kelak orang tersebut bekerja dengan takut akan Tuhan, penuh rasa tanggungjawab, dan tentu menjaga kepercayaan Tuhan dan juga masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar