Ketika TUHAN Melihat HATI
(I
Samuel 16:7)
Bangsa
Israel sedang mengalami Krisis kepemimpinan, saat Saul tidak lagi dikenan,
TUHAN menyuruh Nabi Samuel untuk pergi mengurapi raja baru bagi Israel dari
anak-anak Isai.
Ketika
Itu satu per satu anak-anak Isai yang gagah perkasa berdiri di hadapan
Samuel. Secara kasat mata, Samuel
tertarik kepada Eliab yang berbadan tegap, gagah dan perkasa. Akan tetapi, Tuhan mengingatkan Samuel bahwa
bukan itu yang Tuhan akan urapi.
Ke
tujuh anak Isai sudah berlalu dari hadapan Samuel, tak ada satu pun yang
direkomendasikan untuk diurapi. Kemudian
Daud yang sedang menggembalakan dipanggil dari padang penggembalaan; ketika
berdiri di hadapan Samuel, maka TUHAN memberitahukan Samuel bahwa Daudlah yang
IA urapi dan angkat menjadi raja bagi Israel.
Secara penampilan, Daud tidak meyakinkan, bahkan pekerjaan sehari-hari
jauh dari hal tentang memimpin. Namun,
Tuhan telah menetapkan Daud; IA mempersiapkannya di padang rumput, kesabaran,
keuletan, ketangkasan, kepekaan, dalam memelihara domba-dombanya, bahkan dari
sana pun ia bergaul dengan Tuhan.
Tanggal
9 April 2014 adalah momentum bagi kita untuk menentukan pilihan siapa akan
duduk di kursi dewan. Sebagaimana Tuhan
menghendaki “hati” seharusnya demikian kita peka kepada siapa Tuhan
berkenan. Salah satu pertanggungjawaban
iman Kristen kita adalah memilih dengan hati nurani yang murni dan bersih
berdasarkan kepekaan kepada kehendak Tuhan tentang siapa yang Tuhan kenan.
Ketika
memilih berdasarkan kepekaan kepada kehendak Tuhan, niscaya kita memilih orang
yang Tuhan kenan dan kehendaki, dan kelak orang tersebut bekerja dengan takut
akan Tuhan, penuh rasa tanggungjawab, dan tentu menjaga kepercayaan Tuhan dan
juga masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar