Selasa, 06 Mei 2014

Ketetapan Kedaulatan TUHAN dan Pilihan Manusia

 KETETAPAN KEDAULATAN TUHAN  DAN
PILIHAN MANUSIA (1 Samuel 14-15)

            Beberapa hari dalam minggu lalu kita membaca kitab 1 Samuel.  Pasal 8, bangsa Israel menginginkan seorang raja, ingin sama seperti bangsa-bangsa di sekitarnya; dan mereka menolak Tuhan yang memimpin mereka secara langsung.  Samuel pun mendengar desakan mereka, dan Tuhan menetapkan Saul menjadi raja atas bangsa itu (Ps. 9-10).

            Seiring dengan berjalan waktu, Saul menjadi pemimpin hebat, mengalahkan ribuan musuh.  Akan tetapi, kemudian Saul menjadi lupa diri; seorang dari Suku Benyamin yang kecil telah menjadi orang besar, kemudian lupa akan dirinya dan menjadi tinggi hati, mulai dari ketidaktaatan dan ketidakhormatannya terhadap Firman Tuhan.  Apa yang terjadi kemudian, Tuhan menolak Saul; Samuel pun berduka karenanya.  Samuel, seorang berhati bapa menyayangkan ketidaktaan seorang raja yang dulu ia urapi, namun ia tidak bisa menolak ketetapan Tuhan.   Dengan kedaulatannya Tuhan telah menetapkan Saul menjadi raja, dan dengan kedaulatannya, oleh karena ketidaktaatan Saul pun ditolak oleh Allah dan kemudian berkenan kepada Daud, seorang kecil dari padang penggembalaan, yang tak terhitung dalam penilaian manusia dipilih menggantikan raja pilihan manusia.

            Belajar dari Saul; merefleksikan proses demokrasi yang sudah dilaksanakan beberapa waktu ini, seseorang dipilih dan menjadi terpilih mungkin saja karena kehendak massa, akan tetapi tidak seorang pun bisa mengubah kedaulatan Tuhan.  Tuhan mengijinkan suatu bangsa menetapkan pemimpin atas mereka, Tuhan mungkin saja mengijinkan, tetapi ketika itu bukan atas perkenaan Tuhan, kelak Tuhan pun akan bertindak.  Tetapi ketika Tuhan yang berkehendak, maka Dialah yang tetap mengokohkan Daud dalam pemerintahannya.  Ketika Daud jatuh, Tuhan masih berkenan memulihkannya.

            Mari terus mendoakan yang terbaik bagi bangsa dan negara tercinta, dan Kabupaten Sintang yang di dalamnya kita berada.   Tuhan berkenan memberkati kota dan mengokohkan negeri yang dimana anak-anakNya hidup dalam ketetapan dan dalam kebenaran FirmanNya.  Pilihan kita tak selamanya adalah yang dikenan TUHAN, meski hal itu terwujud dalam banyak perjuangan dan kerja keras.  Itulah sebabnya, dalam memilih suatu "pilihan" dalam hidup hendaknya kita memilih sesuai kehendak Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar