Bukan Yesus yang Disalibkan?
Benarkan Yesus Digantikan Orang Lain di Atas Salib?
Peristiwa penyaliban Yesus
adalah peristiwa besar sepanjang sejarah di dunia. Peristiwa itu penting karena telah
dinubuatkan oleh para Nabi dalam Perjanjian Lama, dan kemudian digenapi di
dalam Perjanjian Baru. Penyaliban Yesus
penting, bukan bagi orang Kristen, tetapi bagi seluruh dunia, setiap orang
menembus batas suku, ras, bahasa dan apa pun.
Akan tetapi, kemudian menjadi
perdebatan yang tak pernah berakhir hingga saat ini, ketika ada pihak atau
golongan tertentu yang menyangkali kebenaran penyaliban. Sebenarnya, persoalan ini sangat klasik. Pembelotan terhadap kebenaran penyaliban
Yesus dimulai oleh prajurit pengawal kubur saat itu. Matius 28:11-15, adalah fakta pembelotan
terhadap kebangkitan Yesus. Merupakan
isu yang disebarkan di tengah-tengah masyarakat luas, karena kepentingan
kelompok dan golongan tertentu saat itu, dan sekarang isu itu telah
diwarisi. Itu hal tentang penyangkalan
terhadap kebangkitan Yesus.
Hal penyangkalan dengan
penyaliban Yesus pun terjadi. Ada sumber
yang dipakai untuk menyatakan bahwa bukan Yesus yang disalib. Pihak tertentu mengungkap berupa “bukti” dari
Al-Qur’an Surat 4 An Nisaa ayat 157.
dan karena ucapan
mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka (orang
kafir) tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi ( yang mereka / orang
kafir bunuh ialah ) orang yang di serupakan dengan ‘Isa bagi mereka (orang kafir). Sesungguhnya orang-orang yang berselisi paham tentang (
pembunuhan ) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka (orang
kafir) tidak
mempunyai keyakinantentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
prasangka belaka, mereka (orang kafir) tidak ( pula ) yakin bahwa yang mereka(orang
kafir) bunuh itu adalah ‘Isa.”
Sepintas
lalu mendengar/membaca ayat ini kedengaran artinya bahwa ayat itu memberi bukti
bahwa bukan Isa yang disalibkan melainkan orang serupa dia. Inilah kesalahan dalam memahami sumber
ini. Sesungguhnya ayat ini, bukan sedang
memberi bukti bahwa bukan Isa yang disalibkan.
Perkara ini adalah bahwa ada
kelompok orang yang sejak awal menentang Isa Al Masih, Isa Putra Maryam, dan
mereka menyampaikan bahwa mereka telah membunuh Isa Al Masih, padahal
tidak. Orang yang mereka bunuh adalah
orang yang diserupakan dengan Isa.
Kemudian timbullah keraguan sendiri di antara mereka, karena yang mereka
bunuh adalah bukan Isa, tetapi yang serupa dengan dia. Dan pada akhirnya timbulllah keraguan di
antara kelompok orang.
Dengan meneliti ayat ini secara
seksama, dan menjauhkan pikiran dari prasangka; jelas ayat ini tidak sedang
berbicara tentang penyaliban Yesus; melainkan suatu perdebatan di antara orang
minoritas dan mayoritas; yang pro dan kontra.
Kelompok orang kontra menyampaikan sebuah pernyataan, demi menguatkan
keberadaan mereka; bahwa mereka berhasil membunuh Isa, padahal mereka tidak
melakukannya, melainkan orang yang serupa dengan dia. Kebenaran penyaliban sama sekali tidak
memiliki keterkaitan dalam ayat ini.
Bahkan ayat ini sama sekali tidak memberi referensi bahwa Yesus disalib
atau pun tidak. Karena ayat ini adalah
ayat tentang perdebatan.
Jadi, kemudian apakah kesimpulannya?
Benarkah Yesus disalibkan, dan Yesus kah yang disalibkan. Ya, Yesuslah yang disalibkan, dan
penyalibanNya adalah benar. Sudah
dinubuatkan dalam Perjanjian Lama oleh pada Nabi, dan digenapi demi rencana
Agung Tuhan dinyatakan bagi dunia.
Taurat, Kitab Para Nabi, Zabur (Mazmur) dan Injil merupakan sumber yang
saling mendukung, dan tak satupun mengurangi kebenaran antara satu dengan yang
lain tentang Nubuatan Penyaliban Yesus dan Penggenpannya. Puji kepada Tuhan, karena Ia mempercayakan kepada kita
kebenaranNya dan keselamatan kekal bagi kita, dan bagi dunia ini, bukan hanya
untuk orang Kristen, seluruh umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar